Jangan Abaikan! Ini Tanda-Tanda Skoliosis yang Perlu Kamu Waspadai!
- Marketing RS Darmo
- 30 Mei
- 4 menit membaca
Pernah bercermin dan melihat bahu lebih tinggi sebelah daripada sisi lainnya? Atau pernah merasa pakaian selalu miring padahal tubuh lebih tegak? Atau pernah melihat orang tersayang namun bahu atau pinggulnya tampak tidak sejajar? Bisa jadi itu bukan sekedar karena postur cara berdiri, tapi karena kondisi yang disebut skoliosis. Meski sering dianggap sepele, skoliosis bisa semakin parah jika tidak dikenali dan ditangani dengan tepat.
Skoliosis atau scoliosis adalah kelainan pada bentuk tulang belakang, di mana tulang belakang melengkung menyamping seperti huruf "S" atau "C". Skoliosis ringan sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas, terutama di usia muda.

Skoliosis bisa menjadi parah?
Bisa, skoliosis dapat menjadi semakin parah dan berat bila:
Tidak segera ditangani sejak awal. Hal ini karena tidak didiagnosis sejak dini sehingga penanganan dan pengobatannya terlambat.
Terjadi perubahan struktur tulang belakang karena aktivitas dan postur tubuh yang buruk terus dilakukan
Terjadi perubahan struktur tulang belakang karena faktor degeneratif atau usia
Jika dibiarkan, skoliosis akan menyebabkan komplikasi seperti nyeri pada area tulang belakang yang awalnya mungkin terasa hilang timbul namun akhirnya sensasi nyeri menetap atau terjadi terus menerus. Pada kasus lebih lanjut, dapat terjadi gangguan saraf karena penekanan pada sumsum tulang belakang. Skoliosis juga dapat mengakibatkan gangguan nafas dan gangguan jantung juga. Hal ini tentu membuat kualitas hidup seseorang menurun.
Tanda skoliosis yang harus diwaspadai
Berikut ini beberapa tanda-tanda skoliosis yang harus diwaspadai sebelum terlambat:
1. Postur Tubuh Terlihat Tidak Simetris
Salah satu tanda paling mudah dikenali adalah perubahan bentuk atau postur tubuh, seperti:
Salah satu bahu terlihat lebih tinggi dari yang lain.
Salah satu sisi pinggul lebih menonjol.
Tulang belikat (bahu belakang) tidak sejajar atau salah satunya menonjol keluar.
Saat membungkuk, tampak tonjolan atau benjolan di satu sisi punggung.
Perubahan ini bisa terjadi perlahan, sehingga sering tidak disadari sampai kondisinya cukup parah.

2. Pakaian Tidak Jatuh dengan Rata
Jika mulai merasa pakaian seperti baju atau celana sering "melintir" atau jatuh tidak simetris atau tidak rata di tubuh, padahal ukurannya pas, ini bisa menjadi sinyal bahwa postur tubuh sedang berubah. Hal ini sering kali terjadi karena tulang belakang yang melengkung menyebabkan tubuh condong ke satu sisi.

3. Nyeri Area Tulang Belakang yang Semakin Sering Muncul
Nyeri area tulang belakang merupakan keluhan umum yang terjadi pada skoliosis. Rasa nyeri ini bisa:
Muncul lebih sering dan terasa lebih tajam, terutama setelah berdiri lama, duduk bekerja, atau saat bangun tidur.
Menyebar ke leher, bahu, atau bahkan ke kaki jika lengkungan menekan saraf.
Nyeri ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, kualitas hidup dan konsentrasi seseorang.

4. Otot Punggung Cepat Lelah
Otot di sekitar tulang belakang berusaha "menyeimbangkan" tubuh agar tetap tegak. Akibatnya, otot-otot ini bisa bekerja terlalu keras dan mudah lelah. Anda mungkin merasa punggung cepat pegal meskipun hanya berjalan sebentar atau berdiri beberapa menit saja.

5. Sesak Napas atau Penurunan Kapasitas Paru
Pada kasus skoliosis yang cukup berat, terutama yang melengkung di area tulang belakang bagian dada (thorakal), lengkungan bisa menekan paru-paru. Ini menyebabkan:
Napas terasa pendek saat beraktivitas.
Sulit menarik napas panjang.
Mudah lelah saat naik tangga atau berjalan cepat.
Batuk berulang atau infeksi saluran nafas yang sering kambuh.
Gangguan tidur karena nafas tidak lega saat berbaring
Meskipun keluhan ini jarang pada skoliosis ringan, namun bila muncul, sangat penting untuk segera periksa ke dokter.
6. Gangguan pada Jantung
Skoliosis pada area thorakal dapat mengganggu fungsi jantung. Hal ini dikarenakan lengkungan tulang belakang yang berat dapat mengakibatkan gangguan anatomis tulang rusuk dan mempersempit ruang jantung. Dengan demikian dapat terjadi:
Gangguan irama jantung, seperti denyut nadi jantung tidak teratur
Lebih mudah lelah meskipun hanya beraktivitas ringan
Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki dikarenakan gangguan pemompaan jantung
Nyeri dada bila beraktivitas
7. Kesemutan atau Kelemahan pada Kaki
Jika kelengkungan tulang belakang sudah mulai menekan saraf, gejala bisa menjalar ke kaki dalam bentuk:
Rasa kesemutan atau mati rasa.
Sensasi seperti "terbakar".
Kelemahan atau sulit menggerakkan kaki seperti biasa.
Â
Hal hal di atas dapat menjadi pertanda skoliosis telah mencapai tahap yang serius dan butuh evaluasi lebih lanjut.
Kabar baiknya, skoliosis bisa dikendalikan atau dicegah agar tidak semakin parah. Mengenali tanda sejak dini sangat penting untuk mencegah kondisi ini makin parah dan berdampak pada kualitas hidup. Postur tubuh adalah fondasi kesehatan dan jangan abaikan sinyal tubuh Anda. Segera konsultasikan ke dokter orthopaedi dan traumatologi apabila mengalami tanda-tanda di atas.
Â
Kesimpulan
Sahabat Darmo, skoliosis bukan hanya persoalan anak-anak dan remaja. Usia di atas 30 tahun pun juga bisa mengalami skoliosis, baik sebagai kelanjutan dari masa muda maupun akibat proses penuaan dan postur tubuh. Apabila Anda atau orang tersayang memiliki gejala skoliosis, segera periksakan ke Darmo Orthopaedic Excellence Center di nomor +62 896-3009-8900
Author:Â dr. Larona Hydravianto M.Kes, Sp.OT (K) Spine
Â
Referensi:
Negrini A, Negrini MG, Donzelli S, Zaina F, Romano M, Parzini S, et al. Scoliosis-specific exercises can reduce the progression of severe curves in adult idiopathic scoliosis: a long-term cohort study. Scoliosis. 2015;10(1):1–7. doi:10.1186/s13013-015-0044-9
Lange JE, Steen H, Gunderson R, Brox JI. Long-term results after Boston brace treatment in late-onset juvenile and adolescent idiopathic scoliosis. Scoliosis. 2011;6(1):18. doi:10.1186/1748-7161-6-18
Pellios S, Kenanidis E, Potoupnis M, Anagnostis G, Milonakis N, Tsiridis E. Curve progression 25 years after bracing for adolescent idiopathic scoliosis: long-term comparative results between two matched groups of 18 versus 23 hours daily bracing. Scoliosis Spinal Disord. 2016;11:19. doi:10.1186/s13013-016-0065-z
Li B, Meng X, Zhang X, Qian Y, Zhang Y, Chen Z. Frailty as a risk factor for postoperative complications in adult patients with degenerative scoliosis administered posterior single approach, long-segment corrective surgery: a retrospective cohort study. BMC Musculoskelet Disord. 2021;22(1):158. doi:10.1186/s12891-021-04186-9
Pesenti S, Jouve JL, Morin C, Blondel B, Launay F. Evolution of adolescent idiopathic scoliosis: results of a multicenter study at 20 years’ follow-up. Orthop Traumatol Surg Res. 2015;101(6):619–22. doi:10.1016/j.otsr.2015.05.004
Â
Referensi Gambar:
Gambaran skoliosis dan postur tubuh. https://www.freepik.com/free-vector/spinal-curvature-scoliosis-medical-infographic-images-set-with-silhouettes-human-body-with-spine-text_6862929.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=6a4795ea-0935-4474-9ba7-afbcce932ab9&query=scoliosis
Pakaian tidak jatuh rata meski sedang tidak bergaya. https://www.freepik.com/free-photo/back-view-girl_2241166.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=d3d10ec2-b03f-43ba-a887-46f40d59ef3d&query=pakaian+skoliosis+tidak+jatuh+rata
Nyeri area tulang belakang. https://www.freepik.com/free-photo/back-pain_905653.htm#from_element=cross_selling__photo
Nyeri otot pinggang. https://www.freepik.com/free-photo/lumbar-pain_905654.htm#from_element=cross_selling__photo
Â