Sering Nyeri di Bahu, Siku, atau Tumit? Bisa Jadi Tendinitis!
- Marketing RS Darmo
- 2 hari yang lalu
- 5 menit membaca

Tendinitis adalah peradangan atau iritasi pada tendon, yaitu jaringan kuat yang menghubungkan otot dengan tulang. Kondisi ini sering muncul di area bahu, siku, lutut, atau tumit, dan bisa menyebabkan nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya, keluhan muncul setelah gerakan berulang, postur tubuh yang kurang tepat, atau cedera mendadak.
Jika ditangani sejak awal, tendinitis bisa membaik dan Anda kembali beraktivitas dengan nyaman. Namun, bila dibiarkan berlarut-larut, peradangan dapat menjadi kronis dan memicu kerusakan tendon yang lebih berat. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari apa itu tendinitis, penyebab tendinitis, gejala yang perlu diperhatikan, cara diagnosis, sampai langkah pengobatan dan pencegahannya.
Apa Itu Tendinitis?
Secara sederhana, tendinitisĀ adalah peradangan pada tendon, yaitu jaringan seperti tali yang menghubungkan otot dan tulang. Tendon membantu menggerakkan sendi setiap kali otot berkontraksi.
Beberapa hal penting tentang tendinitis:
Lokasi yang sering terkenaĀ Tendinitis umumnya terjadi pada:
Bahu (misalnya rotator cuff tendinitis)
Siku (tennis elbow atau golferās elbow)
Lutut (patellar tendinitis)
Tumit (Achilles tendinitis)
Pencetus utamaPeradangan biasanya terjadi karena tendon mendapatkan beban berlebih, misalnya dari gerakan berulang (overuse) atau teknik gerakan yang kurang tepat saat berolahraga maupun bekerja.
Penyebab Umum Tendinitis
1. Gerakan Berulang (Overuse Injury)
Ini adalah penyebab tendinitisĀ yang paling sering:
Aktivitas yang sama terus-menerusMisalnya mengetik dalam waktu lama tanpa jeda, mengangkat barang berat berulang, bermain tenis, badminton, atau olahraga dengan gerakan tangan/kaki yang sama berkali-kali.
Risiko lebih tinggi pada kelompok tertentu
Pekerja kantoran yang banyak menggunakan komputer
Atlet atau orang yang rutin olahraga intens
Pekerja manual (angkut barang, buruh, tukang, dll.)
2. Cedera Akut atau Trauma
Kadang, tendinitis muncul setelah:
Terjatuh dan mengenai sendi tertentu
Terpuntir atau salah gerak saat berolahraga
Benturan langsung pada area tendon
Trauma ini dapat menimbulkan peradangan mendadak pada tendon dan menyebabkan nyeri tumpul yang bertahan lama.
3. Faktor Usia dan Proses Degeneratif
Seiring bertambahnya usia, elastisitas tendon menurun. Akibatnya:
Tendon menjadi lebih kaku dan mudah mengalami iritasi
Aktivitas yang dulu terasa ringan, sekarang bisa memicu nyeri
Tendinitis lebih sering ditemukan pada orang usia paruh baya dan lansia
4. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa penyakit juga dapat meningkatkan risiko tendinitis, seperti:
Diabetes
Rheumatoid arthritis atau penyakit autoimun lainnya
Gangguan metabolik tertentu
Kondisi-kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas jaringan tendon sehingga lebih mudah mengalami peradangan.
Gejala Tendinitis yang Perlu Dikenali
Gejala tendinitisĀ bisa muncul bertahap maupun tiba-tiba, tergantung pemicunya. Anda perlu waspada jika mengalami:
Nyeri di sekitar sendi
Nyeri terasa tumpul atau seperti pegal yang terfokus di area tendon
Biasanya memburuk saat sendi digerakkan atau saat digunakan beraktivitas
Bengkak ringan atau hangat
Area sekitar tendon dapat tampak sedikit bengkak
Kadang terasa lebih hangat dibanding area sekitarnya
Kaku dan keterbatasan gerak
Sendi terasa kaku, terutama saat baru mulai digerakkan
Rentang gerak (range of motion) bisa berkurang
Sensasi bunyi atau gesekan
Pada beberapa kasus, bisa terdengar atau terasa bunyi āklikā atau gesekan saat tendon digerakkan
Nyeri memburuk setelah aktivitas
Nyeri biasanya bertambah setelah melakukan aktivitas fisik yang melibatkan sendi tersebut
Kadang rasa sakit baru terasa jelas beberapa jam setelah aktivitas selesai
Cara Mendiagnosis Tendinitis
Untuk memastikan apakah nyeri yang Anda rasakan memang tendinitis, dokter akan melakukan beberapa langkah berikut:
Pemeriksaan fisik
Dokter akan menanyakan riwayat aktivitas, pekerjaan, dan cedera
Area nyeri akan ditekan, digerakkan, dan dinilai apakah ada keterbatasan gerak atau nyeri khas di sepanjang tendon
Pemeriksaan penunjang
USG muskuloskeletal: membantu melihat kondisi tendon dan apakah ada peradangan atau robekan
MRI: digunakan pada kasus tertentu untuk menilai kerusakan tendon lebih detail
Tes darah (bila diperlukan)
Dilakukan bila dicurigai ada penyakit autoimun, infeksi, atau kondisi lain yang menyertai keluhan tendon
Penanganan Tendinitis
Penanganan tendinitis bertujuan mengurangi nyeri, mengatasi peradangan, dan mencegah kerusakan tendon lebih lanjut.
1. Penanganan Awal di Rumah (Metode RICE)
Pada keluhan ringan, Anda bisa mulai dengan metode sederhana berikut:
Rest (Istirahat)
Istirahatkan sendi yang nyeri
Hentikan dulu aktivitas yang memicu keluhan, seperti olahraga atau gerakan berulang
Ice (Kompres Dingin)
Kompres dingin pada area nyeri selama 15ā20 menit, beberapa kali sehari
Pastikan es dibungkus kain, jangan ditempel langsung ke kulit
Compression (Kompresi)
Jika perlu, gunakan perban elastis untuk mengurangi bengkak
Pastikan tidak terlalu ketat agar aliran darah tetap baik
Elevation (Posisi Lebih Tinggi)
Untuk area seperti pergelangan kaki atau lutut, posisikan lebih tinggi dari jantung saat istirahat untuk mengurangi bengkak
2. Obat dan Terapi Medis
Jika nyeri tidak membaik dengan penanganan awal, dokter dapat menyarankan:
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Membantu mengurangi nyeri dan peradangan dalam jangka pendek
Penggunaan harus sesuai anjuran dokter, terutama bagi mereka dengan riwayat penyakit lambung atau ginjal
Fisioterapi
Latihan khusus untuk memperkuat otot di sekitar tendon
Koreksi postur dan teknik gerak agar beban pada tendon lebih seimbang
Terapi tambahan seperti ultrasound therapy, stretching, dan latihan bertahap
Injeksi kortikosteroid (pada kasus tertentu)
Bisa dipertimbangkan jika nyeri sangat mengganggu dan tidak membaik dengan terapi awal
Biasanya hanya digunakan dalam jangka pendek dan dengan pertimbangan risiko-manfaat yang matang
3. Tindakan Lanjutan
Pada tendinitis yang berat atau bila terdapat robekan tendon:
Dokter ortopedi dapat mempertimbangkan tindakan operasi (tendon repair) untuk memperbaiki tendon yang rusak
Setelah operasi, diperlukan fisioterapi lanjutan untuk mengembalikan fungsi sendi secara bertahap
Pencegahan Tendinitis
Agar tendinitis tidak muncul atau kambuh berulang, Anda dapat melakukan beberapa langkah pencegahan berikut:
Lakukan pemanasan sebelum olahraga
Luangkan waktu 5ā10 menit untuk warming up sebelum aktivitas berat
Fokus pada peregangan otot dan sendi yang akan banyak digunakan
Hindari gerakan berulang tanpa istirahat
Beri jeda istirahat jika pekerjaan atau aktivitas mengharuskan gerakan yang sama terus-menerus
Atur ritme kerja: misalnya istirahat singkat setiap 30ā60 menit
Gunakan teknik dan postur yang benar
Perhatikan posisi duduk saat bekerja di depan komputer
Gunakan teknik angkat barang yang benar (lutut ditekuk, bukan membungkukkan pinggang)
Perkuat otot di sekitar sendi
Latihan penguatan otot secara rutin membantu mengurangi beban pada tendon
Bisa dibantu dengan panduan fisioterapis, terutama bila Anda pernah mengalami tendinitis sebelumnya
Gunakan alas kaki dan peralatan olahraga yang sesuai
Pilih sepatu dengan penyangga yang baik untuk aktivitas lari atau olahraga tertentu
Sesuaikan peralatan olahraga (raket, stick, dll.) dengan kondisi tubuh dan kemampuan Anda
Tendinitis adalah peradangan pada tendon yang dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan keterbatasan gerak, terutama di bahu, siku, lutut, dan tumit. Meski sering terlihat āsepeleā seperti pegal biasa, keluhan ini bisa menjadi kronis bila diabaikan.
Dengan mengenali gejala tendinitis, memahami faktor risikonya, serta melakukan pencegahan dan penanganan sejak dini, Anda dapat menjaga kesehatan sendi dan tetap aktif beraktivitas tanpa rasa nyeri yang mengganggu.
Jika Anda sering merasakan nyeri di bahu, siku, lutut, atau tumit yang tidak kunjung membaik, jangan dibiarkan berlarut-larut. Konsultasikan kondisi Anda ke dokter spesialis orthopedi atau rehabilitasi medik di RS Darmo.
Tim medis dan fisioterapis kami siap membantu menganalisis penyebab nyeri, memberikan diagnosis yang tepat, serta menyusun rencana terapi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Hubungi WhatsApp Poliklinik di +62 896-3009-8900Ā untuk membuat janji konsultasi.
Referensi :
Pietrangelo, A. (2023, June 27). What is tendinitis?Ā Healthline. https://www.healthline.com/health/tendinitisĀ
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/7197-tendinitis. (n.d.). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/7197-tendinitis.Ā
Ā
Author: Ā dr. Tirandan Menoer Elliza P, Sp.K.F.R., M.Ked.Klin
.png)

_edited.png)






Komentar