Gejala Mirip, Penyebab Berbeda! Ini Perbedaan Alergi dan Intoleransi Makanan

Banyak orang masih bingung membedakan antara alergi dan intoleransi makanan. Meskipun keduanya dapat menimbulkan gejala yang serupa, seperti gangguan pencernaan atau ketidaknyamanan setelah makan, penyebab dan dampaknya sangat berbeda Alergi makanan melibatkan reaksi sistem imun tubuh yang bisa saja memicu reaksi serius dan menjadi berbahaya, sementara intoleransi makanan lebih terkait dengan respon sistem pencernaan setelah memproses zat tertentu. Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara keduanya, gejala yang harus diwaspadai, serta cara mengatasinya agar Anda bisa lebih waspada dalam mengelola pola makan sehari-hari.

Apa Perbedaan Alergi dan Intoleransi Makanan?

1. Definisi Alergi Makanan

Alergi makanan adalah kondisi di mana tubuh membentuk antibodi, yaitu imunoglobulin E terhadap makanan-makanan tertentu. Alergi makanan terjadi saat sistem imun bereaksi terhadap makanan tertentu seolah-olah itu berbahaya. Reaksi ini bisa muncul dalam hitungan detik hingga beberapa menit setelah mengonsumsi makanan pemicu. Dalam beberapa kasus, alergi bisa memicu kondisi serius seperti anafilaksis, yang mengancam nyawa.

2. Definisi Intoleransi Makanan

Intoleransi makanan adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencernakan komponen tertentu dalam makanan akibat tidak memiliki atau defisiensi enzim-enzim yang diperlukan untuk proses itu, jadi tidak melibatkan respons imun. Intoleransi makanan tidak melibatkan sistem imun, melainkan masalah dalam sistem pencernaan. Ini terjadi ketika tubuh kesulitan mencerna zat tertentu dalam makanan, misalnya laktosa pada susu. Gejala intoleransi biasanya muncul dalam beberapa jam setelah makan dan tidak membahayakan nyawa.

Gejala Alergi vs Intoleransi Makanan

1. Gejala Alergi Makanan:

• Kesemutan atau gatal di mulut.

• Ruam merah dan gatal.

• Pembengkakan di wajah, mulut, atau tenggorokan.

• Sesak napas atau mengi.

• Mual, muntah, atau diare.

• Reaksi parah seperti anafilaksis, yang bisa menyebabkan syok.

2. Gejala Intoleransi Makanan:

• Kembung dan perut kembung.

• Diare atau gangguan pencernaan.

• Peningkatan eksim atau asma.

• Gejala muncul beberapa jam setelah makan dan berlangsung lama.

Penyebab Alergi dan Intoleransi Makanan

1. Penyebab Alergi Makanan

Alergi makanan disebabkan oleh reaksi imun terhadap protein dalam makanan. Beberapa makanan yang sering menyebabkan alergi antara lain:

• Kacang

• Telur

• Susu

• Ikan dan kerang

• Kedelai

• Gandum

• Wijen

  
  

2. Penyebab Intoleransi Makanan

Intoleransi makanan terjadi karena tubuh tidak mampu mencerna zat tertentu. Contohnya:

• Laktosa dalam produk susu.

• Zat aditif seperti MSG atau pewarna makanan.

• Sensitivitas terhadap gluten atau makanan fermentasi.

  
  

Apakah Alergi atau Intoleransi Makanan Bisa Berbahaya?

Risiko Alergi Makanan

Alergi makanan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Reaksi anafilaksis membutuhkan penanganan medis segera dengan epinefrin dan bantuan medis darurat.

Risiko Intoleransi Makanan

Intoleransi makanan tidak mengancam nyawa, tetapi bisa menyebabkan ketidaknyamanan berlebih. Menghindari makanan pemicu adalah solusi terbaik untuk mengurangi gejala.

Kesimpulan

Alergi dan intoleransi makanan adalah dua kondisi yang berbeda. Alergi melibatkan sistem imun dan dapat berakibat fatal, sementara intoleransi hanya menyebabkan gangguan pencernaan tanpa risiko serius. Mengenali perbedaan ini dapat membantu Anda dalam menjaga kesehatan dan menghindari makanan yang berisiko.

Jika Anda mengalami gejala alergi atau intoleransi makanan dan ingin memastikan kondisi kesehatan Anda, segera konsultasikan dengan dokter di RS Darmo Surabaya. Hubungi kami di 0896-3009-8900 atau klik di sini untuk penjadwalan konsultasi.

Referensi : 

• Website, N. (2023, October 23). Food intolerance. nhs.uk. https://www.nhs.uk/conditions/food-intolerance/ 

• Food intolerance versus food allergy. (n.d.). https://www.aaaai.org/tools-for-the-public/conditions-library/allergies/food-intolerance 

Author: Prof. Dr. dr. Gatot Soegiarto, Sp.PD, K-AI, FINASIM