top of page

10 Daftar Penyakit yang Tidak Dianjurkan Puasa


Image Source: pexels.com
Image Source: pexels.com

Bagi umat muslim puasa adalah ibadah yang memberikan manfaat bagi kesehatan, tetapi tidak semua orang dapat menjalaninya dengan aman. Beberapa kondisi medis tertentu justru bisa memburuk jika dipaksakan berpuasa. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis-jenis penyakit yang tidak disarankan menjalankan puasa dan alasan medis di baliknya. Artikel ini akan membahas penyakit yang perlu diwaspadai saat berpuasa, risiko kesehatan yang mungkin muncul, serta solusi terbaik bagi penderita yang tetap ingin menjalankan ibadah puasa dengan aman.


Penyakit yang Tidak Dianjurkan Berpuasa

1. Penyakit Kronis yang Membutuhkan Pengobatan Rutin

Penyakit kronis sering kali memerlukan konsumsi obat secara teratur untuk menjaga kondisi tubuh tetap stabil. Jika pengobatan terlewat akibat puasa, kondisi kesehatan dapat memburuk. Berikut beberapa penyakit kronis yang tidak dianjurkan berpuasa:

  • Diabetes Tidak Terkontrol – Penderita diabetes yang mengalami kesulitan mengontrol kadar gula darahnya berisiko mengalami hipoglikemia (gula darah terlalu rendah) atau hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi) yang dapat memicu komplikasi serius.

  • Hipertensi Berat – Penderita tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol berisiko mengalami tekanan darah yang fluktuatif, yang bisa menyebabkan pusing, pingsan, hingga komplikasi seperti stroke atau serangan jantung.

  • Gagal Ginjal – Pasien dengan gagal ginjal, terutama yang menjalani cuci darah, harus menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Puasa dapat menyebabkan dehidrasi, yang memperberat kerja ginjal dan memperburuk kondisinya.


2. Gangguan Pencernaan Parah

Beberapa penyakit pencernaan dapat memburuk jika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dalam jangka waktu lama. Berikut beberapa kondisi pencernaan yang sebaiknya tidak menjalani puasa:

  • Tukak Lambung – Puasa dapat meningkatkan produksi asam lambung, memperburuk luka di dinding lambung, dan menyebabkan nyeri perut serta mual.

  • GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) Akut – Puasa dapat memicu refluks asam, yang menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn) dan nyeri.

  • Diare Kronis – Penderita diare kronis berisiko mengalami dehidrasi parah karena kehilangan banyak cairan dan elektrolit dari tubuh.


3. Penyakit Infeksi Berat

Saat tubuh sedang melawan infeksi, asupan nutrisi dan cairan sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan. Berpuasa dapat memperlambat penyembuhan penyakit infeksi berat seperti:

  • Pneumonia – Infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan dan kesulitan bernapas. Kurangnya cairan dapat memperparah kondisi ini.

  • TBC Aktif (Tuberkulosis) – Pasien dengan TBC aktif membutuhkan asupan kalori dan nutrisi tinggi untuk melawan bakteri penyebab penyakit.

  • Infeksi Virus Berat – Penyakit seperti flu berat atau COVID-19 memerlukan hidrasi dan nutrisi optimal agar sistem imun tetap kuat.


4. Gangguan Jantung dan Pembuluh Darah

Pasien dengan masalah jantung harus sangat berhati-hati dalam berpuasa karena dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Beberapa penyakit jantung yang sebaiknya tidak berpuasa adalah:

  • Gagal Jantung – Pasien dengan gagal jantung sering mengalami retensi cairan atau dehidrasi. Puasa dapat memperburuk kondisi ini dan meningkatkan risiko komplikasi.

  • Penyakit Jantung Koroner – Berkurangnya asupan cairan dan perubahan metabolisme tubuh saat puasa dapat menyebabkan penurunan tekanan darah drastis, yang bisa memicu serangan jantung.


5. Kondisi Kesehatan Mental yang Tidak Stabil

Beberapa gangguan kesehatan mental membutuhkan konsumsi obat yang harus dikonsumsi secara teratur, sehingga berpuasa dapat mempengaruhi kondisi pasien. Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Depresi Berat – Puasa dapat meningkatkan kecemasan dan stres pada penderita depresi berat, terutama jika pola tidur dan makan terganggu.

  • Gangguan Bipolar – Perubahan pola makan dan waktu tidur selama puasa bisa memicu episode mania atau depresi, yang membahayakan kesehatan mental pasien.

  • Skizofrenia – Penderita skizofrenia membutuhkan stabilitas dalam konsumsi obat dan pola makan agar gejala tetap terkontrol.


Alternatif bagi Penderita Penyakit yang Tidak Bisa Berpuasa

1. Konsultasi dengan Dokter Sebelum Puasa

Sebelum memutuskan untuk berpuasa, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kondisi tubuh aman. Dokter akan memberikan rekomendasi terkait:

  • Apakah kondisi kesehatan memungkinkan untuk berpuasa.

  • Penyesuaian pola makan dan jadwal minum obat agar tetap aman.


2. Pola Makan Sehat bagi Penderita Penyakit Tertentu

Bagi penderita penyakit tertentu yang tetap ingin mencoba berpuasa, perhatikan pola makan yang sehat:

  • Pastikan menu sahur dan berbuka memenuhi kebutuhan nutrisi.

  • Konsumsi makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan, misalnya rendah garam untuk penderita hipertensi.


Kesimpulan

Puasa memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, tetapi bagi penderita penyakit tertentu, puasa bisa berisiko dan berbahaya. Jika Anda memiliki kondisi medis yang tidak memungkinkan untuk berpuasa, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu dan ragu apakah bisa menjalani puasa, segera konsultasikan dengan dokter kami di RS Darmo Surabaya untuk mendapatkan panduan medis yang sesuai. Hubungi kami di 0896-3009-8900 atau Anda bisa langsung Klik di sini untuk penjadwalan konsultasi dengan dokter kami.

Referensi : 

  • Rd, H. W. (2024, December 16). 10 tips on how to safely fast. Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/how-to-fast

  • Recommendations for Ramadan fasting to patients with cardiovascular diseases; Turkish Society of Cardiology consensus report. (n.d.). 


Author: dr. Restie Warapsari, SpPD

Comments


Unit Darurat
IGD RS Darmo
Heading 6
Lokasi
Lokasi RS Darmo
bottom of page