top of page

Gejala Mioma Uteri Sering Tak Disadari, Waspadai 6 Tanda Ini!

  • Gambar penulis: Marketing RS Darmo
    Marketing RS Darmo
  • 11 menit yang lalu
  • 3 menit membaca

Gejala Mioma

Sahabat Darmo, pernahkah Anda mengalami haid yang sangat deras, nyeri panggul berkepanjangan, atau perut terasa penuh tanpa sebab jelas? Bisa jadi ini adalah ciri-ciri wanita terkena miom—atau dikenal juga sebagai mioma uteri. Tumor jinak ini tumbuh di rahim dan sering kali tidak menimbulkan gejala hingga ukurannya membesar. Meski tidak bersifat kanker, kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup dan kesuburan wanita. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap tentang apa itu mioma uteri, penyebabnya, gejala umum, metode diagnosis, pilihan pengobatan (baik tanpa operasi maupun tindakan medis), hingga tips pencegahan dan kapan Anda perlu segera periksa ke dokter.


Apa Itu Mioma Uteri?

Mioma Uteri adalah pertumbuhan jaringan otot polos yang bersifat non-kanker di dalam atau sekitar rahim. Meski jinak, tumor ini bisa menyebabkan masalah seperti perdarahan berat, nyeri panggul, hingga kesulitan untuk hamil.


Penyebab & Faktor Risiko Myoma

  1. Faktor genetik: Seorang wanita yang Ibu atau saudara perempuannya pernah menderita miom (fibroid rahim) memiliki risiko 2,5 kali lebih tinggi untuk mengalaminya hal yang sama.

  2. Hormon estrogen: Miom berkembang lebih pesat saat kadar estrogen tinggi, khususnya di usia subur.

  3. Kehamilan:Ā Dapat memperbesar ukuran miom karena lonjakan hormon.

  4. Gaya hidup tidak sehat: Apabila Anda mengonsumsi lebih banyak daging merah, minum alkohol secara berlebihan, dan kurang makan buah serta sayur, akan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami miom.

  5. Menstruasi dini: Apabila mengalami menstruasi pertama kali dengan usia dibawah 10 tahun juga menjadi salah satu faktor risiko.


Gejala Umum Mioma Uteri

Miom dengan ukuran kecil memiliki kecenderungan tidak menimbulkan gejala apapun, kecuali kondisi miom tersebut menekan rongga rahim yang dapat menyebabkan pendarahan rahim yang tidak normal, infertilitas, maupun keguguran. Namun, miom dengan ukuran yang lebih besar cenderung memiliki gejala tambahan, seperti:

  1. Pembesaran perut bagian bawah

  2. Sering buang air kecil

  3. Nyeri saat berhubungan intim

  4. Nyeri punggung bawah

  5. Menstruasi berlebihan atau berkepanjangan (menorrhagia)

  6. Nyeri panggul atau perut terasa penuh

  7. Konstipasi atau gangguan buang air besar

  8. Gangguan kesuburan atau keguguran berulang


Diagnosis Myoma

Mioma Uteri biasanya terdeteksi melalui pemeriksaan fisik, dimana dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap keadaan perut dan panggul untuk memastikan gejala fisik dari mioma uteri. Setelah pemeriksaan panggul, dokter Anda juga akan merekomendasikan beberapa tes untuk mengonfirmasi diagnosis awal dan mengeksplorasi pilihan pengobatan. Adapun tes diagnostik tersebut meliputi:

  1. USG abdomen atau transvaginal,Ā untuk melihat ukuran dan lokasi miom.

  2. MRI (Magnetic Resonance Imaging),Ā memberikan gambaran yang lebih detail tentang bagian dalam rahim Anda. Pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi lokasi pasti miom, serta jumlah dan ukurannya.

  3. Histeroskopi,Ā sebuah prosedur dimana spekulum akan dimasukkan ke dalam vagina. Kemudian, histeroskop (alat berbentuk tabung kecil dengan kamera) dimasukkan secara hati-hati melalui leher rahim ke dalam rongga rahim. Dokter akan menyuntikkan cairan saline steril melalui histeroskop untuk mengembangkan rongga rahim. Hal ini memungkinkan tampilan gambar dari saluran tuba falopi, lapisan rahim, polip, dan miom akan kelihatan di layar monitor.


Solusi Penanganan Mioma

Adapun penanganan tanpa operasi dapat dilakukan, meliputi:

  1. Obat hormonal penurun estrogen.

  2. Alat kontrasepsi hormonal tertentu.

  3. Obat anti nyeri dan anti peradangan.

  4. Embolisasi arteri rahim, sebuah prosedur medis untuk mengecilkan ukuran miom.


Tindakan Operatif

Selain tindakan tanpa operasi, terdapat juga tindakan operatif, seperti:

  1. Histerektomi abdominal.Ā Prosedur medis ini merupakan tindakan mengangkat rahim melalui perut (abdomen).

  2. Histerektomi vaginal. Prosedur medis ini merupakan tindakan mengangkat rahim, namun melalui vagina. Tindakan ini mungkin cocok bagi penderita dengan miom berukuran kecil.

  3. Miomektomi abdominal.Ā Prosedur medis ini dilakukan dengan mengangkat miom dari rahim melalui perut.


Komplikasi & Risiko Jika Tidak Ditangani

Terkadang, miom didalam rahim dapat menyebabkan komplikasi seperti anemia, akibat dari kehilangan darah yang terus-menerus dari menstruasi yang berat. Walaupun memiliki miom, sebagian besar wanita tetap dapat hamil dan menjalani kehamilan normal seperti biasanya. Namun, beberapa miom juga dapat mengubah bentuk rahim dan meningkatkan risiko masalah lain apabila tidak ditangani, seperti:

  1. Infertilitas, atau ketidaksuburan

  2. Kesulitan saat persalinanĀ 

  3. Persalinan prematur

  4. Keguguran

  5. Nyeri panggul kronis

  6. Risiko infeksi atau torsi (perputaran miom yang menyebabkan nyeri hebat)

  7. Kemungkinan kecil dapat berubah menjadi ganas (leiomyosarcoma)


Tips Pencegahan & Deteksi Dini

Sekalipun genetik menjadi salah satu faktor terjadinya Mioma Uteri, tetap dapat dihindari dengan melakukan pola hidup yang lebih sehat, meliputi:

  1. Melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara rutin.

  2. Mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak hewani.

  3. Menjaga berat badan tetap ideal.

  4. Mengurangi stres dan istirahat yang cukup

  5. Menghindari paparan hormon estrogen dari obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter.Ā 


Kapan Harus ke Dokter?

  1. Menstruasi lebih dari 7 hari dan kuantitas yang berlebihan

  2. Nyeri panggul yang terus-menerus

  3. Perut terasa membesar atau penuh

  4. Gangguan saat buang air kecil atau besar

  5. Kesulitan untuk hamil

Jika Anda mengalami gejala yang mirip dengan ciri-ciri yang disebutkan di atas, segera berkonsultasi dengan dokter di RS Dharmo SurabayaĀ agar mendapat penanganan yang lebih tepat. Anda dapat menghubungi whatsapp Poliklinik di 0896-3009-8900 untuk janji temu atau Klik di sini


Reference:


Author: dr. Relly Yanuari P., Sp.OG, Subsp FER.

Ā 
Ā 
Ā 

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


Unit Darurat
IGD RS Darmo
Heading 6
Lokasi
Lokasi RS Darmo
bottom of page