top of page

Jangan Panik Dulu! Bayi Terlilit Tali Pusar Sering Terjadi dan Ini Penjelasannya

  • Gambar penulis: Marketing RS Darmo
    Marketing RS Darmo
  • 7 menit yang lalu
  • 4 menit membaca
Bayi terlilit tali pusar
Image Source: pexels.com

Salah satu kekhawatiran umum saat hamil adalah bayi terlilit tali pusarĀ atau nuchal cord, yaitu kondisi saat tali pusar melingkar di leher janin. Banyak yang bertanya, apakah bayi terlilit tali pusar berbahaya?Ā Faktanya, kondisi ini cukup sering terjadi dan tidak selalu menimbulkan masalah serius. Dalam artikel ini, akan membahas penyebabnya, risiko yang mungkin muncul, dan tanda-tanda kapan harus segera memeriksakan diri ke dokter saat bayi terlilit tali pusar.


Apa Itu Nuchal Cord dan Mengapa Bisa Terjadi?

Nuchal cordĀ adalah istilah medis untuk kondisi ketika tali pusar melilit leher janinĀ di dalam kandungan. Lilitan ini bisa terjadi satu kaliĀ atau bahkan beberapa kali. Bentuk lilitannya pun bervariasi, mulai dari yang longgarĀ hingga ketat.Ā Tali pusar sendiri berfungsi sebagai "jalur kehidupan" yang mengalirkan oksigen dan nutrisi dari plasenta ke janin. Saat terjadi lilitan, biasanya aliran ini tetap berjalan normal, terutama jika lilitannya longgar dan janin masih dalam kondisi sehat.

Namun, pada sebagian kecil kasus, lilitan yang terlalu kencang atau terjadi berulang kali bisa mengganggu aliran darah dan oksigen ke janin. Itulah sebabnya kondisi ini tetap perlu dipantau oleh tenaga medis.


Penyebab Tali Pusar Terlilit

Ada beberapa faktor yang dapat membuat bayi mengalami nuchal cord. Perlu diingat, sebagian besar penyebab ini adalah proses alami kehamilan dan bukan kesalahan ibu hamil.

  1. Gerakan janin aktifPada trimester kedua dan ketiga, janin mulai aktif bergerak karena otot dan koordinasinya semakin berkembang. Bayi bisa memutar tubuh, menggeliat, bahkan ā€œbergulingā€ di dalam rahim. Gerakan yang bebas ini kadang membuat tali pusar melingkar di sekitar leher, terutama jika ruang geraknya cukup luas.

  2. Panjang tali pusar berlebihanPanjang tali pusar rata-rata adalah sekitar 50–60 cm. Namun, pada sebagian kasus, tali pusar bisa mencapai lebih dari 70 cm. Semakin panjang tali pusar, semakin mudah bagian tali membentuk lingkaran di leher janin, apalagi jika bayi sering bergerak.

  3. Cairan ketuban yang banyak (polyhydramnios)Cairan ketuban berfungsi melindungi janin sekaligus memberi ruang gerak. Bila jumlahnya terlalu banyak, bayi memiliki lebih banyak ruang untuk berpindah posisi atau memutar tubuh, sehingga risiko tali pusar melilit pun meningkat.

  4. Perubahan posisi janin menjelang persalinanMendekati akhir kehamilan, janin biasanya bergerak dari posisi sungsang ke posisi kepala di bawah. Dalam proses perpindahan ini, tali pusar bisa tersangkut dan melingkar di leher, terutama jika lilitan kecil sudah terbentuk sebelumnya.


Apakah Nuchal Cord Selalu Berbahaya?

Kondisi yang Umum Terjadi

Banyak ibu hamil yang langsung cemas begitu mengetahui bayinya terlilit tali pusar. Dalam banyak kasus, lilitan tali pusar tidak mengganggu aliran darah dan oksigen ke janin, sehingga mayoritas bayi tetap lahir sehat dan normal.

Hal ini terutama berlaku jika lilitannya hanya satu kali dan tidak terlalu kencang. Tali pusar sendiri memiliki struktur yang lentur dan dilindungi oleh zat bernama Wharton’s jellyĀ yang membuatnya sulit tertekan sepenuhnya.


Kapan Harus Waspada?

Meski sering kali aman, ada kondisi tertentu yang memerlukan perhatian lebih, seperti:

  1. Lilitan lebih dari satu kali

Lilitan ganda dapat meningkatkan risiko aliran darah dan oksigen terhambat.

  1. Detak jantung janin tidak stabilĀ 

Terlihat saat pemeriksaan, bisa menjadi tanda gangguan suplai oksigen.

  1. Gangguan aliran darah di tali pusarĀ 

Terdeteksi melalui pemeriksaan USG Doppler.

Jika tanda-tanda ini muncul, dokter biasanya akan memantau kehamilan lebih ketat, bahkan mempertimbangkan tindakan medis lebih cepat.


Bisakah Nuchal Cord Terdeteksi Sejak Dini?

Nuchal cord biasanya baru terdeteksi pada trimester ketigaĀ saat ukuran janin lebih besar dan pergerakan lebih terbatas. Beberapa metode yang dapat membantu deteksi dini meliputi:

  • USG 2D atau 3DĀ untuk melihat apakah tali pusar melilit leher janin.

  • Pemantauan denyut jantung janinĀ secara rutin untuk mendeteksi tanda stres janin.

  • Non-Stress Test (NST)Ā untuk memastikan janin mendapatkan suplai oksigen yang cukup tanpa adanya kontraksi rahim.


Apa Dampak Jika Tidak Ditangani dengan Tepat?

Jika nuchal cord tidak terpantau dengan baik, risiko yang mungkin muncul meliputi:

  1. Hipoksia, kekurangan oksigen yang dapat memengaruhi perkembangan otak janin.

  2. Gangguan tumbuh kembang janin, misalnya berat badan lahir rendah.

  3. Proses persalinan lebih lama atau sulit, karena posisi bayi tidak optimal.

  4. Tindakan darurat seperti operasi caesar, dibutuhkan jika ada tanda-tanda janin mengalami stres atau kekurangan oksigen.

Namun, dengan pemeriksaan rutin dan penanganan medis yang tepat, risiko ini bisa ditekan seminimal mungkin.


Kapan Harus Segera Konsultasi ke Dokter atau RS?

Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika:

  1. Gerakan janin berkurang drastis.

  2. Hasil USG menunjukkan lilitan lebih dari satu kali.

  3. Terjadi perdarahan atau nyeri perut mendadak.

  4. Memiliki riwayat kehamilan berisiko tinggi.


Kesimpulan

Bayi terlilit tali pusar memang terdengar mengkhawatirkan, tapi sebagian besar kasus tidak membahayakan jika terpantau dengan baik. Kuncinya adalah pemeriksaan rutin, deteksi sejak dini, dan komunikasi aktif dengan tenaga medis. Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri jika ada tanda yang tidak biasa, agar kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga.

Jika Anda sedang hamil dan ingin memastikan kondisi janin tetap aman, lakukanĀ konsultasi dengan dokter obgynĀ kami di RS Darmo Surabaya. Anda dapat menghubungi whatsapp Female Health Clinic di +62 895-4063-33700 untuk janji temu.


Referensi :Ā 


Author: dr. Pramudyo Sp.OG, Subsp. KFM


Ā 
Ā 
Ā 

Comments


Unit Darurat
IGD RS Darmo
Heading 6
Lokasi
Lokasi RS Darmo
bottom of page