Kanker prostat didapat pada berbagai usia: siapa yang perlu menjalani skrining?
- Marketing RS Darmo
- 9 jam yang lalu
- 3 menit membaca

Kanker prostat sering dikira hanya menyerang pria berusia lanjut. Padahal, pria muda juga bisa mengalaminya. Kondisi ini berisiko mengganggu kesehatan, bahkan mempengaruhi kesuburan priaĀ dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dalam artikel ini, akan membahas mengenai apa itu kanker prostat, gejala sejak dini yang perlu diwaspadai, dampaknya pada kesuburan, serta langkah pencegahan dan pilihan pengobatan yang tersedia.
Apa Itu Kanker Prostat?
Prostat adalah yaitu organ kecil berbentuk kacang yang menghasilkan cairan semen, dan berfungsi dilalui kencing maupun air mani. Kanker prostat adalah kondisi ketika sel-sel abnormal tumbuh di kelenjar prostat, yang dapat tumbuh tidak terkendali dan menyebar ke organ lain di sekitar prostat ataupun menyebar ke organ yang jauh, seperti kelenjar getah bening, hati, paru-paru maupun otak.Ā Ā
Umumnya, kanker prostat lebih sering ditemui pada pria lanjut usia. Namun, beberapa kasus dilaporkan pada pria di usia lebih muda, terutama dengan faktor risiko misalnya genetik tertentu. Apabila ditemukan pada stadium awal, maka kanker prostat dapat ditangani secara tepat dengan tujuan kesembuhan.Ā
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko antara lain:
Riwayat keluargaĀ Pria yang memiliki ayah atau saudara laki-laki dengan kanker prostat cenderung lebih berisiko karena faktor genetik yang bisa diturunkan.
Gaya hidup tidak sehatĀ Obesitas, jarang berolahraga, dan stres berkepanjangan dapat memicu gangguan hormon dan peradangan, sehingga meningkatkan risiko kanker prostat.
Pola makan tinggi lemak jenuhĀ Sering mengonsumsi daging merah, makanan olahan, atau gorengan berlemak dapat memperbesar kemungkinan terjadinya kanker prostat dibanding pola makan sehat kaya sayur, buah, dan ikan.
Gejala Kanker ProstatĀ
Di stadium dini, kanker prostat seringkali asimtomatik - tanpa gejala apapun dan ditemukan pada pemeriksaan skrining. Skrining dapat meliputi pemeriksaan rutin kelenjar prostat ataupun pemeriksaan darah PSA.Ā
Selain itu, gejala akibat pembuntuan saluran kemih yang dapat ditimbulkan meliputi:
Sulit buang air kecil atau aliran urine melemahProstat yang membesar akibat kanker bisa menekan saluran kemih, sehingga aliran urine menjadi tidak lancar.
Nyeri pada panggul atau punggung bawahRasa nyeri yang muncul terus-menerus di area ini bisa jadi tanda penyebaran kanker ke jaringan sekitar.
Darah pada urine atau semen (air mani)Meski jumlahnya sedikit, darah yang keluar saat buang air kecil atau ejakulasi perlu segera diperiksakan ke dokter.
Disfungsi ereksiKanker prostat dapat mempengaruhi saraf dan pembuluh darah di sekitar prostat, sehingga ereksi jadi terganggu.
Perubahan pada pola ejakulasiMisalnya ejakulasi terasa nyeri, jumlah semen berkurang, atau keluar lebih lambat dari biasanya. Pada keadaan jarang ejakulasi berdarah dapat disebabkan oleh kanker prostat.
Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Prostat
Beberapa cara sederhana dapat membantu menurunkan risiko kanker prostat:
Menjalani pola makan sehat, kaya sayur dan buah segar.
Mengurangi daging merah serta makanan tinggi lemak jenuh.
Berhenti merokok dan batasi alkohol.
Olahraga rutin.
Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk tes PSA (Prostate-Specific Antigen).
Kesimpulan
Kanker prostat memang identik dengan usia lanjut, tetapi pria lebih muda juga berisiko mengalaminya. Gejala seperti sulit buang air kecil, nyeri panggul, atau darah pada urine tidak boleh dianggap sepele, karena dapat berdampak pada kesehatan sekaligus kesuburan.
Jika Anda memiliki tanda dan gejala yang disebutkan di atas, segera periksa dan konsultasi ke RS Darmo Surabaya.
Hubungi WhatsApp Poliklinik di 0896-3009-8900 atau Klik di sini.
Referensi :Ā
Prostate Cancer | Prostate cancer information and overview. (n.d.). American Cancer Society. https://www.cancer.org/cancer/prostate-cancer.htmlĀ
Kinman, T. (2025, July 14). Everything you want to know about prostate cancer. Healthline. https://www.healthline.com/health/prostate-cancerĀ
Author : dr. M. Ayodhia Soebadi, Sp.U(K), Ph.D
.png)

_edited.png)






Komentar