Source : https://www.pexels.com
Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan untuk hamil setelah melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi secara teratur selama satu tahun atau lebih. Kondisi ini bisa dialami oleh pria maupun wanita dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah sperma pada pria dan gangguan ovulasi pada wanita. Artikel ini akan membahas apa yang dimaksud dengan infertilitas, penyebab, gejala, diagnosa, dan pilihan pengobatan yang tersedia.
Apa Itu Infertilitas?
Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan untuk hamil setelah melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi secara teratur selama satu tahun atau lebih. Infertilitas dapat dialami baik oleh pria maupun wanita. Pada pria, infertilitas sering disebabkan oleh masalah sperma, sementara pada wanita, penyebabnya bisa lebih bervariasi, termasuk gangguan ovulasi dan masalah tuba falopi.
Penyebab umum infertilitas ada 2 yaitu karena faktor suami dan faktor isteri
Berikut adalah penyebab umum infertilitas pada suami :
Ada 3 Katagori Masalah Sperma:
Produksi Sperma Rendah:Â Kondisi di mana testis menghasilkan jumlah sperma yang kurang dari normal.
Kualitas Sperma Buruk:Â Sperma yang dihasilkan memiliki bentuk atau morfologi yang tidak normal.
Motilitas Sperma Rendah:Â Sperma tidak mampu bergerak atau berenang dengan baik, sehingga sulit mencapai sel telur.
Gangguan Hormonal:
Hipogonadisme:Â Kondisi di mana testis tidak memproduksi cukup hormon testosteron yang penting untuk produksi sperma.
Ketidakseimbangan Hormon Lain:Â Ketidakseimbangan hormon seperti FSH dan LH yang mengatur produksi sperma.
Gangguan Fisik:
Varikokel:Â Pembesaran pembuluh darah dalam skrotum yang dapat mempengaruhi produksi dan kualitas sperma.
Penyumbatan Saluran Sperma:Â Hambatan pada saluran sperma yang menghalangi sperma mencapai air mani, seperti akibat infeksi atau operasi sebelumnya.
Penyebab Umum pada Istri
Gangguan Ovulasi:
Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS):Â Kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan gangguan ovulasi.
Disfungsi Hipotalamus:Â Ketidakmampuan otak untuk mengirim sinyal yang tepat ke ovarium untuk melepaskan telur.
Masalah Tuba Falopi:
Tuba Falopi Tersumbat:Â Penyumbatan akibat infeksi, endometriosis, atau operasi sebelumnya yang menghalangi perjalanan sel telur dari ovarium ke rahim.
Kerusakan Tuba Falopi:Â Kerusakan struktural pada tuba falopi yang menghambat fertilisasi.
Endometriosis:
Pertumbuhan Jaringan Endometrium di Luar Rahim:Â Jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim, menyebabkan nyeri dan mempengaruhi fungsi reproduksi.
      4. Masalah di Rahim/Uterus:
Adanya polip di rongga rahim
Adenomiosis (adanya endometriosis di dinding rahim)
Mioma uteri yg berada di dlm rongga rahim (mioma submukus) dan atau miom yg mendistorsi rongga rahim (miom submukus & miom intramural)
Kelainan bawaan bentuk rahim seperti septum uteri, agenesis uteri dll
Â
Faktor Risiko
Usia:
Wanita:Â Kesuburan menurun seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 35 tahun, karena kualitas dan kuantitas sel telur menurun.
Pria:Â Produksi sperma dan kualitasnya juga dapat menurun seiring bertambahnya usia, meskipun dampaknya tidak secepat pada wanita.
Gaya Hidup:
Merokok:Â Merokok dapat merusak DNA sperma dan sel telur, mengurangi kesuburan pada pria dan wanita.
Konsumsi Alkohol Berlebihan:Â Alkohol dapat mempengaruhi produksi hormon dan kualitas sperma serta mengganggu siklus menstruasi.
Obesitas:Â Kelebihan berat badan dapat mempengaruhi hormon reproduksi, mengurangi kesuburan dan meningkatkan risiko keguguran.
Penyakit dan Kondisi Medis:
Diabetes:Â Diabetes dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan ejakulasi retrograde pada pria, serta gangguan ovulasi pada wanita.
Gangguan Tiroid:Â Hipotiroidisme atau hipertiroidisme dapat mengganggu siklus menstruasi dan ovulasi.
Infeksi Menular Seksual:Â Infeksi seperti klamidia dan gonore dapat menyebabkan kerusakan pada tuba falopi dan epididimis, mengurangi kesuburan.
Paparan Lingkungan:
Bahan Kimia Berbahaya:Â Paparan terhadap pestisida, pelarut organik, dan bahan kimia industri dapat mempengaruhi produksi sperma dan ovulasi.
Radiasi:Â Paparan radiasi, terutama dalam pengobatan kanker, dapat merusak jaringan reproduksi.
Polusi:Â Paparan polusi udara dan air dapat mempengaruhi kesuburan dengan mengganggu fungsi hormon dan kualitas sperma serta sel telur.
Image Source : https://www.pexels.com
Berikut Adalah Gejala Infertilitas Pada Pria :Â
Masalah dengan Ejakulasi atau Jumlah Sperma yang Rendah:
Pria dengan infertilitas sering menghadapi masalah dalam mencapai ejakulasi atau jumlah sperma yang diproduksi sangat sedikit. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk masalah hormonal, gangguan saluran sperma, atau masalah kesehatan lainnya.
Nyeri, Bengkak, atau Benjolan pada Testis:
Gejala ini dapat menunjukkan adanya masalah fisik seperti varikokel (pembesaran pembuluh darah dalam skrotum), infeksi, atau tumor. Kondisi ini harus segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Penurunan Gairah Seksual:
Penurunan gairah seksual atau libido dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, stres, atau kondisi kesehatan yang mempengaruhi produksi testosteron.
Berikut Merupakan Gejala Infertilitas Pada Wanita :Â
Siklus Menstruasi Tidak Teratur atau Tidak Menstruasi Sama Sekali:
Siklus menstruasi yang tidak teratur atau amenore (tidak menstruasi sama sekali) bisa menjadi tanda adanya masalah ovulasi. Tanpa ovulasi yang teratur, kehamilan menjadi sulit untuk dicapai.
Nyeri Panggul atau Sakit Saat Menstruasi:
Rasa sakit yang berlebihan saat menstruasi bisa menjadi tanda endometriosis atau kondisi medis lainnya yang mempengaruhi kesuburan. Jika nyeri menstruasi sangat hebat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, ini tidak normal dan perlu diperiksakan ke dokter.
Gangguan Ovulasi atau Tidak Ovulasi:
Wanita yang mengalami anovulasi (tidak ovulasi) atau gangguan ovulasi mungkin mengalami gejala seperti siklus menstruasi tidak teratur, perubahan berat badan yang drastis, atau peningkatan pertumbuhan rambut tubuh. Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau masalah hormonal.
Diagnosa Infertilitas
Diagnosa infertilitas melibatkan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan penyebab dan jenis pengobatan yang diperlukan. Langkah-langkah pemeriksaan yang dilakukan meliputi:
Riwayat Kesehatan Lengkap dan Pemeriksaan Fisik:
Dokter akan mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan Anda, termasuk penyakit sebelumnya, obat-obatan yang dikonsumsi, dan gaya hidup. Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk mencari tanda-tanda fisik yang mungkin berkontribusi pada infertilitas.
Analisis Sperma untuk Pria:
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai jumlah, bentuk, dan motilitas sperma. Ini adalah langkah awal yang penting dalam evaluasi infertilitas pada pria.
Tes untuk Pria
Analisis Sperma:
Mengukur jumlah sperma, motilitas (kemampuan bergerak), dan morfologi (bentuk sperma). Abnormalitas dalam salah satu dari ketiga parameter ini dapat menyebabkan infertilitas.
Tes Hormon:
Mengukur kadar hormon seperti testosteron, FSH, dan LH untuk mengevaluasi fungsi testis dan produksi sperma.
Tes Genetik:
Pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi kelainan genetik yang mungkin mempengaruhi produksi sperma atau fungsi testis.
Tes untuk Wanita
Tes Ovulasi:
Mengukur kadar hormon seperti LH dan progesteron untuk memastikan apakah ovulasi terjadi dengan teratur.
Histerosalpingografi (HSG):
Prosedur X-ray yang menggunakan pewarna kontras untuk memeriksa tuba falopi dan rahim. HSG dapat mendeteksi penyumbatan atau masalah struktural yang menghalangi fertilisasi.
USG Panggul:
Ultrasonografi panggul digunakan untuk memvisualisasikan ovarium dan rahim, serta untuk mendeteksi kista ovarium, fibroid, atau masalah struktural lainnya yang dapat mempengaruhi kesuburan.
Pengobatan Infertilitas
Pengobatan infertilitas tergantung pada penyebab dan kondisi spesifik masing-masing individu. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
Pengobatan Medis:Â Pengobatan hormonal atau obat-obatan untuk mengatasi gangguan ovulasi atau masalah sperma.
Operasi:Â Untuk memperbaiki masalah fisik seperti varikokel atau penyumbatan tuba falopi.
Teknologi Reproduksi Berbantu:Â In Vitro Fertilization (IVF) atau Intrauterine Insemination (IUI).
Pencegahan Infertilitas
Menjaga Kesehatan Reproduksi:Â Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan menghindari faktor risiko seperti merokok dan alkohol.
Gaya Hidup Sehat:Â Mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan ideal.
Kesimpulan
Infertilitas bisa menjadi tantangan besar bagi pasangan yang ingin memiliki anak. Dengan mengetahui penyebab, gejala, dan solusi pengobatan yang tepat, Sahabat Darmo dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi kondisi ini dan meningkatkan peluang untuk hamil. Jika anda mengalami tanda dan gejala seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan RS Sahabat Darmo
Author: dr. Relly Yanuari P., SpOG, KFER
Editor: Lentera
コメント