Mual Muntah Saat Hamil: Wajar atau Tanda Hyperemesis Gravidarum?
- Marketing RS Darmo
- 4 Nov
- 3 menit membaca

Mual muntah adalah keluhan yang sering dialami ibu hamil, terutama di trimester pertama. Kondisi ini biasanya dianggap wajar, namun pada sebagian ibu hamil, mual muntah bisa terjadi sangat parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini disebut hyperemesis gravidarum. Lalu, apa bedanya mual muntah normal dengan hyperemesis? Bagaimana cara mengenalinya dan kapan harus segera ke dokter? Artikel ini akan membahas perbedaan keduanya, gejala yang perlu diwaspadai, serta cara penanganannya.
Apa Itu Mual Muntah Saat Hamil?
Mual muntah saat hamil sering disebut dengan istilah morning sickness. Walaupun namanya āmorningā (pagi hari), kenyataannya keluhan ini bisa muncul kapan saja, baik siang, sore, maupun malam hari. Kondisi ini biasanya mulai dirasakan pada usia kehamilan 6 minggu, dan umumnya mereda setelah memasuki minggu ke-12 hingga ke-16.
Penyebab Morning Sickness
Hingga kini, penyebab pasti morning sickness belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang diduga berperan, antara lain:
Perubahan hormon kehamilan, terutama peningkatan hormon hCG (human chorionic gonadotropin) dan estrogen.
Sensitivitas indera penciumanĀ yang lebih tajam, sehingga ibu lebih mudah merasa mual dengan bau tertentu.
Perubahan metabolisme tubuh, misalnya kadar gula darah yang lebih mudah turun.
Faktor psikologis, seperti stres, kecemasan, atau kelelahan yang memperburuk gejala.
Apa Itu Hyperemesis Gravidarum?
Hyperemesis gravidarum adalah kondisi mual muntah yang jauh lebih parah dibanding morning sickness biasa. Ibu hamil bisa muntah terus-menerus, bahkan sampai tidak bisa makan dan minum sama sekali. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan, dan gangguan keseimbangan elektrolit.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Mual muntah berlangsung terus-menerus sepanjang hari.
Tidak bisa menahan makanan atau minuman.
Berat badan turun lebih dari 5% dari sebelum hamil.
Tanda dehidrasi, seperti mulut kering, jarang buang air kecil, atau pusing.
Tubuh terasa sangat lemah dan lesu.
Apa Bedanya Mual Normal dan Hyperemesis?
Perbedaan paling jelas adalah dari intensitas dan dampaknya. Morning sickness biasanya ringan, hanya berlangsung di trimester pertama, dan ibu hamil masih bisa makan atau beraktivitas. Sementara pada hyperemesis gravidarum, muntah terjadi terus-menerus, menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan, dan sering kali membutuhkan perawatan medis.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter bila mengalami:
Berat badan turun drastis.
Tidak bisa makan atau minum sama sekali.
Tanda dehidrasi berat, seperti pusing, lemas, atau jarang buang air kecil.
Cara Mengatasi Mual Muntah Saat Hamil
Makan dengan porsi kecil tapi sering.
Pilih makanan ringan yang mudah dicerna.
Minum air sedikit-sedikit tetapi sering.
Hindari makanan dengan bau menyengat.
Istirahat cukup dan hindari stres berlebihan.
Konsumsi minuman jahe atau makanan dingin untuk meredakan mual.
Penanganan Medis Jika Hyperemesis
Jika kondisi sudah masuk kategori hyperemesis gravidarum, dokter mungkin akan memberikan:
Infus cairan untuk mengatasi dehidrasi.
Obat anti-mual sesuai resep.
Suplemen gizi atau nutrisi tambahan.
Perawatan rawat inap bila kondisi cukup berat.
Apakah Hyperemesis Gravidarum Berbahaya?
Jika tidak ditangani, hyperemesis dapat menimbulkan risiko:
Dehidrasi berat.
Gangguan elektrolit tubuh.
Penurunan berat badan yang membahayakan ibu.
Risiko gangguan tumbuh kembang janin.
Karena itu, penting untuk segera mendapatkan pertolongan medis jika gejala tidak terkendali.
Kesimpulan
Mual muntah saat hamil umumnya wajar, terutama di awal kehamilan. Namun, jika muntah terjadi berlebihan hingga mengganggu aktivitas, menyebabkan dehidrasi, atau berat badan turun drastis, hal ini bisa menjadi tanda hyperemesis gravidarum. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar ibu dan janin tetap sehat selama kehamilan.
Jika Anda memiliki tanda dan gejala yang disebutkan di atas, segera periksa dan konsultasi ke Female Health Clinic RS Darmo Surabaya.
Hubungi WhatsApp Kami di +62 895-4063-33700
Referensi :Ā
Hyperemesis gravidarum. (2025, June 26). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12232-hyperemesis-gravidarumĀ
Vadakekut, E. S., & Mahdy, H. (2025, July 6). Hyperemesis gravidarum. StatPearls - NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532917/Ā
Author : dr. Relly Y. Primariawan, Sp.OG, Sub.Sp FER
.png)

_edited.png)






Komentar