Saat Anda mengunjungi Instalasi Gawat Darurat (IGD), mungkin Anda pernah bertanya-tanya mengapa pasien yang datang belakangan justru mendapatkan penanganan lebih dulu. Jawabannya terletak pada sistem triage, yaitu metode pengelompokan pasien berdasarkan tingkat keparahan kondisi medis mereka. Sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa pasien dengan kondisi kritis mendapatkan perawatan secepat mungkin.
Dalam artikel ini, akan membahas apa itu sistem triage, bagaimana cara kerjanya di IGD, dan mengapa sistem ini menjadi bagian penting dalam layanan darurat rumah sakit.
Apa Itu Sistem Triage?
Sistem triage adalah prosedur medis yang digunakan untuk menentukan prioritas penanganan pasien di IGD. Proses ini tidak berdasarkan urutan kedatangan, melainkan tingkat kegawatdaruratan kondisi pasien.
Tujuan Sistem Kerja Triage di IGD:Â
Mengoptimalkan sumber daya medis yang terbatas.
Memastikan pasien kritis segera mendapatkan penanganan.
Mencegah komplikasi atau kematian akibat keterlambatan penanganan.
Cara Kerja Sistem Triage di IGD
Sistem triage biasanya menggunakan kode warna untuk mengelompokkan pasien, seperti berikut:
MerahPasien dalam kondisi kritis dan membutuhkan tindakan segera, seperti serangan jantung atau pendarahan hebat.
KuningKondisi serius tetapi masih stabil. Penanganan dilakukan setelah pasien berkode merah.
HijauCedera ringan atau kondisi yang tidak mengancam nyawa. Pasien dapat menunggu lebih lama.
HitamPasien meninggal atau mengalami cedera yang sangat parah sehingga tidak memungkinkan untuk ditolong.
Proses ini diawali dengan pemeriksaan cepat oleh dokter atau perawat, seperti memeriksa pernapasan, denyut nadi, tekanan darah, dan luka yang terlihat. Status triage pasien dapat berubah seiring waktu, tergantung pada perkembangan kondisinya.
Triage dalam Situasi Khusus
Sistem triage tidak hanya diterapkan di IGD sehari-hari, tetapi juga digunakan dalam kondisi darurat seperti:
Bencana AlamMisalnya gempa bumi atau banjir besar yang melibatkan ratusan korban.
Kecelakaan MassalSeperti kecelakaan kendaraan beruntun atau insiden di tempat umum.
Dalam situasi ini, sistem triage membantu tim medis menentukan prioritas tindakan, terutama ketika sumber daya seperti tenaga medis atau alat kesehatan sangat terbatas.
Sistem triage yang efektif membutuhkan pemantauan kondisi pasien secara berkala. Pasien yang tadinya stabil dapat memburuk dalam waktu singkat, sehingga status triagenya mungkin berubah dari kuning menjadi merah. Hal ini memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan penanganan medis sesuai kebutuhannya.
Kesimpulan
Sistem triage di IGD adalah kunci dalam menangani pasien darurat secara efisien dan adil. Dengan mengutamakan pasien yang membutuhkan perawatan mendesak, sistem ini membantu menyelamatkan nyawa dan mengelola sumber daya medis secara efektif.
Jika Anda atau keluarga mengalami kondisi darurat medis, jangan ragu untuk segera mendatangi IGD terdekat.Â
Referensi :Â
Yousefi, Z., Feizollahzadeh, H., Shahsavarinia, K., & Khodadadi, E. (2023). The Impact of Team Triage Method on Emergency Department Performance Indexes: A quasi-interventional study. International Journal of Applied and Basic Medical Research, 13(3), 168–174. https://doi.org/10.4103/ijabmr.ijabmr_614_22
BMC Emergency Medicine. (2023, November 29). BioMed Central. https://bmcemergmed.biomedcentral.com/call-for-papers--triage-system-in-emergency-medicineÂ
Author : dr. Dian Kartika
Comments