Setelah lebih dari satu tahun kita hidup bersama ditengah pandemi, salah satu upaya yang diharapkan mampu untuk memutus mata rantai penularan virus COVID-19 saat ini adalah vaksinasi.
Namun, mungkin masih banyak masyarakat awam yang masih mempertanyakan manfaat vaksin COVID-19, cara kerjanya, atau mungkin efek samping yang dapat terjadi?
Yuk... kita simak sampai habis dari Q&A berikut ini.
Q: Berapa kali saya harus divaksin?
A: 2x, di mana suntikan pertama ditunjukkan memicu respons kekebalan awal, sedangkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk
Q: Apakah tujuan dari Vaksinasi COVID-19 ini?
A: Ada 3 tujua dari vaksin COVID-19, yaitu menurunkan angka kesakitan dan kematian, mencapat kekebalan kelompok / herd immunity untuk mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat, juga melindungi & memperkuat sistem kesehatan.
Q: Habis vaksin apakah kita akan menjadi positive COVID?
A: Tidak. Vaksin dari Sinovac Biofarma ini dikembangkan menggunakan metode inactivated vaccine, yang telah terbukti aman, tidak menyebabkan infeksi serius serta hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi. Meski demikian, bukan berarti seseorang setelah divaksinasi menjadi pasti tidak terkena COVID. Vaksin corona membutuhkan dua kali dosis penyuntikan. Selain itu, butuh waktu satu bulan untuk menciptakan kekebalan yang efektif bagi tubuh.
Q: Apakah bedanya Vaksin COVID-19 Sinovac dan Biofarma?
A: Pada dasarnya sama. PT Bio Farma melakukan impor vaksin dari Sinovac serta mengubah kemasan vaksin virus corona (Covid-19) yang diproduksi dari bahan baku vaksin Sinovac. Kualitas vaksin produksi Bio Farma tetap sama dan terjaga dikarenakan produksi vaksin diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Q: Mengapa kelompok masyarakat awam yang divaksin duluan adalah kelompok lansia?
A: Karena lansia merupakan kelompok yang paling rentan tertular COVID, sehingga perlu didahulukan.
Q: Punya penyakit komorbid apakah bisa divaksin?
A: Selama terkontrol stabil selama 3 bulan terakhir dapat dilakukan vaksinasi; untuk lebih amannya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter yang merawat apakah dapat divaksinasi atau tidak.
Q: Apakah program vaksinasi COVID dari pemerintah benar-benar gratis?
A: Program vaksinasi tidak dipungut biaya kepada pasien; seluruhnya ditanggung oleh pemerintah.
Q: Perlukah untuk melakukan check up sebelum divaksin?
A: Tidak harus, namun merupakan hal yang baik untuk check up sehingga dapat mengetahui keadaan fisik sebelum vaksinasi.
Q: Apa saja efek samping yang mungkin terjadi setelah divaksin?
A: Dapat terjadi reaksi lokal seperti nyeri/kemeng, kemerahan, bengkak, meriang, nyeri otot/myalgia, lemas, sakit kepala. Reaksi yang perlu diperhatikan adalah reaksi alergi, urtikaria.
Comments