Waspadai Hipertensi: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengendalikannya
- Marketing RS Darmo
- 31 menit yang lalu
- 3 menit membaca

Sahabat Darmo, tahukah Anda bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali hadir tanpa gejala apa pun? Inilah yang membuatnya dikenal sebagai silent killer. Banyak orang tidak menyadari tekanan darah mereka sudah tinggi hingga muncul komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, atau gangguan ginjal. Lalu, bagaimana cara mengatasi gejala hipertensi? Artikel ini akan membahas tentang penyebab hipertensi, gejala yang kerap diabaikan, serta berbagai cara efektif untuk mengendalikannya.
Apa Itu Hipertensi?
Hipertensi adalah kondisi medis di mana tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Tekanan darah dikategorikan hipertensi jika mencapai 140/90 mmHg atau lebih, baik secara konsisten maupun dalam jangka panjang.
Jenis Hipertensi
Berikut ini dua jenis hipertensi yang perlu Anda ketahui:
Hipertensi PrimerBerkembang secara bertahap tanpa penyebab medis yang spesifik. Jenis ini paling umum terjadi dan berkaitan erat dengan gaya hidup.
Hipertensi Sekunder Disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal, gangguan hormon, atau efek samping obat tertentu.
Penyebab Hipertensi
Hipertensi dibedakan menjadi dua tipe utama berdasarkan penyebab dan cara perkembangannya. Berikut penjelasan lengkapnya:
Faktor yang Tidak Dapat Diubah
Usia di atas 60 tahun
Riwayat keluarga dengan hipertensi
Jenis kelamin laki-laki (lebih berisiko di usia muda)
Faktor yang Dapat Diubah
Obesitas atau kelebihan berat badan
Konsumsi garam dan lemak berlebihan
Kurang aktivitas fisik
Kebiasaan merokok dan minum alkohol
Stres kronis
Kurang tidur atau tidur tidak berkualitas
Gejala Hipertensi yang Sering Tidak Disadari
Walau sering tanpa gejala, berikut ini beberapa tanda hipertensi yang bisa muncul:
Sakit kepala berat dan berulang
Sesak napas
Mimisan tanpa sebab jelas
Wajah dan leher tampak kemerahan
Pusing dan pandangan kabur
Nyeri dada
Ditemukannya darah dalam urine
Cara Mengendalikan Hipertensi
Untuk menjaga tekanan darah tetap stabil, ada dua pendekatan yang dapat dilakukan: perubahan gaya hidup dan pengobatan medis.
Perubahan Gaya Hidup
Kurangi konsumsi garam (maksimal 5 gram per hari)
Hindari rokok dan alkohol
Lakukan olahraga rutin minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu
Kelola stres melalui meditasi, aktivitas menyenangkan, atau hobi
Tidur cukup dan berkualitas (sekitar 7–8 jam per malam)
Terapkan pola makan sehat seperti konsumsi tinggi sayur, buah, dan biji-bijian
Pantau tekanan darah secara berkala, minimal sebulan sekali
Komplikasi Jika Hipertensi Tidak Diobati
Jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti:
Stroke
Serangan jantung
Gagal ginjal
Gangguan penglihatan
Aneurisma (pelebaran pembuluh darah)
Demensia vaskular
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Segera konsultasi ke dokter jika:
Anda memiliki faktor risiko seperti usia lanjut, obesitas, atau riwayat hipertensi keluarga
Hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan angka di atas 140/90 mmHg
Anda mengalami gejala seperti nyeri dada, mimisan, atau sakit kepala hebat secara tiba-tiba
Kesimpulan
Sahabat Darmo, hipertensi memang sering kali tidak menimbulkan gejala, namun dampaknya bisa sangat fatal jika tidak dikendalikan. Dengan mengenali penyebab, memahami gejalanya, dan menerapkan gaya hidup sehat disertai pengobatan yang tepat, Anda bisa menjaga tekanan darah tetap stabil dan menghindari berbagai komplikasi serius.
Jika anda memiliki gejala hipertensi seperti yang disebutkan di atas segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di RS Darmo Surabaya atau hubungi whatsapp Poliklinik di 0896-3009-8900 untuk janji temu atau Klik di sini
Referensi :
High blood pressure (Hypertension). (2025, April 29). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4314-hypertension-high-blood-pressure
World Health Organization: WHO & World Health Organization: WHO. (2023, March 16). Hypertension. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
Author : dr. Nadiar Dwi Nuarisa, SpJP FIHA
Comentarios